Dahulu kala, ada empat matahari yang hancur akibat bencana besar. Semua yang ada musnah binasa, lalu Para Dewa memutuskan berkumpul ditempat suci dan menciptakan dunia baru untuk memberi kesempatan kepada manusia.
Bersponsor :
Jadilah agen iklan kami hasilkan jutaan rupiah selamanya, Kami sedang mencari agen periklanan ini disetiap desa atau kelurahan di seluruh Indonesia, yang mau bekerja secara partime atau paruh waktu baik melalui online maupun nyata, dan ini tidak terikat target khusus.
Dewa-dewa itu memulai penciptaan di Teotihuacan, mereka menyalakan api besar dan mulai membahas siapa yang harus dikorbankan untuk menciptakan matahari baru yang akan memberikan kehidupan pada peradaban baru.
"Siapa yang akan menerangi dunia?" Dewa bertanya.
"Aku,.." Jawab seorang Bangsawan bernama Tecuciztecatl.
"Siapa yang akan menjadi lainnya?" Mereka balik bertanya.
Suasana menjadi hening, mereka memutuskan memilih seorang manusia rendah hati bernama Nanahuatzin dan ia menyanggupinya. Dua Piramida lalu dibangun untuk tempat mereka berpuasa selama empat hari secara bergantian.
Bersponsor :
Kami menerima penerbitan content placement pemasangan content placement untuk jangka pendek dengan minimal satu kali mengirim content placement, dan menerima kerjasama jangka panjang yang anda inginkan, dengan harga yang cukup terjangkau bahkan bisa dibilang sangat murah.
Matahari dan Bulan
Tecuciztecatl ditawari harta berharga seperti bulu burung Queztal yang terbuat dari batu permata. Nanahuatzin ditawari benda-benda sederhana seperti gulungan tebu dan bunga kaktus berduri dan darahnya untuk pengorbanan.
Pada tengah malam di hari terakhir, para dewa berkumpul di sekitar api. Menyuruh Bangsawan Tecuciztecatl melompat kedalam api. Tetapi ia takut dan melangkah mundur. Empat kali ia coba, rasa takut menghentikannya. Si sederhana Nanahuatzin juga diminta melompat, ia menutup mata dan melompat ke dalam api tanpa ragu ragu.
Lalu, sang Bangsawan menyusul lompat kedalam api. Tak lama kemudian Matahari muncul, menghilangkan bayangan kegelapan di bumi. Dan Matahari kedua juga muncul, seorang imam mengambil seekor kelinci lalu memukulkan ke wajah Tecuciztecatl agar sinarnya padam, nantinya wajah ini hanya bisa dilihat pada malam hari.
Itulah Matahari dan Bulan yang mereka lihat kemudian.
Saya tidak tahu apakah orang Teotihuacan tahu kisah ini, namun dongeng diceritakan turun temurun oleh keturunan bangsa Mesoamerika. Faktanya, meskipun setelah ditinggalkan Teotihuacan tetap menjadi tempat suci.


